Tim Nasional Selandia Baru
Team sepak bola nasional Selandia Baru (Māori: Ia papah whutupaoro a-motu o Aotearoa) sebagai wakil Selandia Baru dalam pertandingan sepakbola internasional pria, Team ini ditata oleh tubuh pengontrol sepak bola di Selandia Baru, Sepakbola Selandia Baru (NZF), yang disebut sekarang ini anggota Konfederasi Sepak Bola FIFA serta Oseania (OFC). Panggilan sah team ialah All Whites. [4] Selandia Baru ialah juara OFC 5 kali.
Team sebagai wakil Selandia Baru di kompetisi Piala Dunia FIFA di tahun 1982 serta 2010, serta kompetisi Piala Konfederasi FIFA di tahun 1999, 2003, 2009 serta 2017. Sebab sejumlah besar club sepak bola Selandia Baru semi-profesional dibanding seutuhnya karieronal, paling karieronal Selandia Baru pemain sepak bola bermain untuk club di beberapa negara berbahasa Inggris seperti Inggris, Amerika Serikat serta Australia.
Laga sepak bola internasional pertama Selandia Baru dimainkan di Dunedin di Caledonian Ground pada 23 Juli 1904 menantang team yang sebagai wakil New South Wales. Selandia Baru kalah oleh salah satu arah laga, tapi bermain seri dengan team yang sama 3–3 dalam laga di Athletic Park, Wellington tujuh hari setelah itu. [5] Tahun selanjutnya team mainkan bagian perwakilan Wellington pada 10 Juni sebelum mengawali tour Australia, dimana mereka bermain sebelas bagian perwakilan, termasuk juga tiga "laga uji" menantang New South Wales. Dari tiga laga ini mereka menang satu, kalah satu, serta seimbang satu.
Timnas Selandia Baru tidak bermain lagi sampai tahun 1922, saat Selandia Baru mainkan tiga laga internasional sah penuh menantang Australia, bermain di Carisbrook di Dunedin, Athletic Park di Wellington, serta Auckland Domain. Hasilnya ialah dua kemenangan 3-1 ke Selandia Baru serta hasil seimbang 1-1 di Wellington. [6] [7] Di tahun 1927, Kanada jadi team ke-2 yang bermain di Selandia Baru waktu mereka bermain dalam empat laga sah dengan kemenangan serta sekali seimbang. [8]
Selandia Baru bisa menjadi salah satunya anggota pendiri Konfederasi Sepak Bola Oseania di tahun 1966 yang dibangun di antara Charles Dempsey serta partnernya dari Australia Jim Bayutti dalam membangun asosiasi. [9]
Menurut Te Ara: The Encyclopedia of New Zealand, sampai 1980-an "visibilitas tinggi beberapa migran Inggris di All Whites, dan dalam administrasi permainan serta arena club domestik, menarik tanggapan negatif". All Whites maju ke Piala Dunia FIFA 1982, kehilangan semua tiga laga dengan beberapa gol. Dari 22 pemain, 11 anggota lahir di Inggris, termasuk juga tujuh di Inggris saja. [Rujukan?] Ini termasuk juga kapten Steve Sumner serta penyerang Steve Wooddin, yang sempat bermain sepakbola club di Inggris sebelum berimigrasi. dibutuhkan] Tetapi, semasa beberapa dasawarsa selanjutnya formasi pasukan nasional beralih serta "muka sepakbola jadi makin Kiwi".
Semenjak 1990-an, sepak bola universitas Amerika Serikat sudah mainkan peranan penting dalam peningkatan pemain Selandia Baru. Impak ini diawali saat bekas pemain internasional Skotlandia, Bobby Clark kembali pada AS sesudah tahun 1994-96 untuk pelatih kepala Selandia Baru untuk ambil pekerjaan kepelatihan kepala di Kampus Stanford (ia saat ini menggenggam tempat yang sama di Notre Dame). Clark mulai mengambil di Selandia Baru, serta bekas pemain nasional Selandia Baru Ryan Nelsen serta Simon Elliott bermain buatnya di Stanford. Trend yang diawali Clark bersambung sampai waktu ini; lebih dari pada dua lusin masyarakat Selandia Baru saat ini bermain untuk program pria Seksi I NCAA di AS [11] Cara umum selanjutnya dalam jalan profesi beberapa pemain ini ialah melakukan pekerjaan di Major League Soccer; Jurnalis soccernet ESPN, Brent Latham berspekulasi dalam narasi Maret 2010 jika tim Piala Dunia FIFA 2010 Selandia Baru dapat mempunyai semakin banyak pemain MLS dibanding tim A.S. [11] [12] Tetapi, pertaruhan Latham tidak dapat dibuktikan betul, hanya karena satu pemain MLS yang membuat tim Selandia Baru untuk Piala Dunia. Selandia Baru awalnya bersaing menantang Australia untuk memperoleh penghargaan paling tinggi di OFC. Tetapi, sesudah Australia pergi untuk masuk dengan AFC pada 2006, Selandia Baru didiamkan untuk salah satu team favorit di OFC. Selandia Baru maju ke Piala Dunia FIFA 2010 walau keluar dari pertandingan sesudah putaran pertama walau jadi salah satu team yang tidak kehilangan laga semasa kompetisi. [13] Kompetisi ini tampilkan salah satunya hasil Selandia Baru yang penting, hasil seimbang 1-1 dengan juara dunia Italia. Selandia Baru menggambar dua laga biliar mereka yang lain dengan Slovakia serta Paraguay serta pada akhirnya usai di atas Italia, yang ada di tempat paling akhir, di group. Selandia Baru menggambar ke-3 laga serta usai di posisi ke-3 dalam group mereka. Selandia Baru salah satu team yang tidak terkalahkan di semua kompetisi karena kekalahan Spanyol atas Swiss.
Pada Agustus 2014, Anthony Hudson diangkat untuk manager All Whites. Laga pertama Hudson yang bertanggungjawab atas timnas ialah kekalahan 3-1 waktu berkunjung ke Uzbekistan pada September 2014. Untuk dari hasil All Whites bermain "cuma tiga laga" di tahun awalnya, yang disebut "negara paling kecil di dunia di dunia" sepakbola ", [14] serta mempunyai" tujuh bulan tanpa ada laga "dropp All Whites ed ke 161 di rangking dunia FIFA. [15] [16] [16] All Whites meneruskan untuk memenangi OFC Nations Cup 2016, memenangi empat laga dengan final dimenangi lewat beradu penalti sesudah bermain seri 0-0 menantang Papua Nugini, cuma kecolongan satu gol, dari penalti, dalam proses. Kemenangan Selandia Baru membuat mereka memahkotai juara Oseania jadikan Selandia Baru timnas paling sukses dalam riwayat pertandingan, sesudah memenangi kompetisi 5 kali, dan lihat mereka maju ke Piala Konfederasi FIFA 2017 di Rusia. All Whites naik 54 rangking di rangking dunia di bulan Juli serta mendapatkan rangking ke-88 di rangking dunia FIFA, rangking paling tinggi dalam 3 tahun, di belakang kemenangan OFC Nations Cup yang penuhi ketentuan untuk Piala Konfederasi FIFA 2017.
Sesudah kompetisi yang menyedihkan di Piala Konfederasi FIFA 2017 dimana mereka usai di bawah group mereka yang tampilkan Rusia, Meksiko serta Portugal, timnas turun 27 tempat jadi 122. [19] Pada bulan September 2017, Selandia Baru memenangi Final OFC menantang Kepulauan Solomon dengan score agregat 8–3 untuk maju ke kwalifikasi play-off antar benua menantang Peru, negara rangking ke-5 dari kwalifikasi Amerika Selatan. [20] [21] Sesudah meredam Peru di putaran pertama, mereka akan kalah 2-0 di putaran kedua untuk dieliminasi dari pertandingan sebab Peru jadi team paling akhir yang maju ke Piala Dunia FIFA 2018.
Saingan lama Selandia Baru ialah tetangga Trans-Tasman, Australia. [24] Riwayat ke-2 team tanggal kembali pada 1922, dimana mereka pertama-tama berjumpa di ke-2 kiprah internasional mereka. Kompetisi di antara Socceroos (Australia) serta All Whites (Selandia Baru) ialah sisi dari kompetisi pertemanan yang semakin luas di antara tetangga geografis Australia serta Selandia Baru, yang bukan hanya berlaku untuk olahraga dan juga pada budaya ke-2 negara. Kompetisi makin bertambah saat Australia serta Selandia Baru saling anggota OFC, dengan teratur bersaing di final Piala OFC Nations serta dalam kwalifikasi Piala Dunia FIFA, dimana cuma satu team dari OFC yang maju ke Piala Dunia. Semenjak Australia tinggalkan OFC untuk masuk dengan AFC di tahun 2006, pertandingan di antara ke-2 team jadi makin jarang-jarang. Tetapi, kompetisi di antara ke-2 team masih kuat, dengan laga kadang-kadang terima beberapa media serta perhatian publik. [25] Kompetisi semakin makin tambah meluas ke sepak bola club, dengan salah satu team karieronal seutuhnya Selandia Baru, Wellington Phoenix, bermain di A-League Australia.